PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH TINGKAT
PENDIDIKAN MASYARAKAT TERHADAP PARTISIPASI KEGIATAN PEMERINTAHAN DI KECAMATAN
GALUR YANG TERGOLONG KECAMATAN TERTINGGAL
Disusun Oleh:
NAMA :
FAHMI ARIFUDIN
KELAS :
G.3
NPP :
22.0936
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
DESEMBER-2013
PENGARUH TINGKAT
PENDIDIKAN MASYARAKAT TERHADAP PARTISIPASI KEGIATAN PEMERINTAHAN DI KECAMATAN
GALUR YANG TERGOLONG KECAMATAN TERTINGGAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG MASALAH
Permasalahan
yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini semakin pelik, berbagai masalah
menaungi negara ini. Salah satu permasalahan yang dihadapi negara ini adalah
rendahnya partisipasi masyarakat terhadap kegiatan pemerintahan mulai dari
pemerintahan terendah yaitu di kelurahan maupun di tingkat atasnya seperti di
kecamatan ataupun yang lainnya.
Permasalahan
rendahnya partisipasi masyarakat ini akan merembet ke atas ke bidang lain,
misalnya jika partisipasi masyarakat dalam pencatatan data kependudukan rendah,
maka data yang akan diperoleh tidak akan akurat dan bila data yang diperoleh
tidak akurat maka proses penyaluran bantuan dan hal lain yang berdasarkan
catatan kependudukan tidak akan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu,
partisipasi masyarakat dalam proses pemerintahan harus dipompa agar
pemerintahan negara kita baik.
Apalagi
negara kita adalah negara demokrasi, dimana Kesadaran dan partisipasi politik
merupakan salah satu aspek penting dari demokrasi. Sehingga dapat dikatakan
bahwa dalam negara demokrasi seperti Indonesia, maka setiap keputusan politik
yang dibuat oleh pemerintah/eksekutif (termasuk legilatif) harus melibatkan
partisipasi masyarakat.
Dan
dalam partisipasi masyarakat dalam bidang pemerintahan tidak akan lepas dari
pengetahuan masyarakat itu sendiri tentang apa itu pemerintahan dan apa yang
harus merekan lakukan untuk ikut serta dalam kegiatan pemerintahan tersebut.
Hal ini mendorong penulis untuk meneliti
fenomena tersebut melalui tesis yang berjudul: PENGARUH
TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT GALUR TERHADAP PARTISIPASI KEGIATAN PEMERINTAHAN
DI KECAMATAN GALUR YANG TERGOLONG KECAMATAN TERTINGGAL
Dengan demikian
maka yang dimaksud dengan partisipasi politik adalah keikutsertaan warga negara
biasa (rakyat) dalam menentukan segala keputusan yang menyangkut atau
mempengauhi hidupnya (Surbakti, 1992:140).
Partisipasi
masyarakat merupakan suatu proses teknis untuk memberikan kesempatan dan
kewenangan yang lebih luas kepada masyarakat untuk secara bersama-sama
memecahkan berbagai persoalan. Carter dalam Rustiningsih (2002) menyampaikan
bahwa partisipasi masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kehidupan masyarakat dalam upaya meningkatkan proses belajar masyarakat;
mengarahkan masyarakat menuju masyarakat yang bertanggung jawab; mengeliminasi
perasaan terasing sebagian masyarakat serta menimbulkan dukungan dan penerimaan
dari pemerintah.
2. RUMUSAN MASALAH
Dalam penelitian ini penulis mencoba
merumuskan beberapa persoalan dari judul diatas, diantaranya :
a) Bagaimana tingkat pendidikan masyarakat
di Kecamatan Galur?
b) Bagaimana partisipasi masyarakat
kecamatan Galur dalam bidang pemerintahan?
c) Apakan ada hubungan tingkat pendidikan
dengan partisipasi masyarakat dalam bidang pemerintahan di Kecamatan Galur?
3. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini
bertujuan untuk merumuskan strategi peningkatan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan pemerintahan di Kecmatan Galur.
Dan untuk mengetahui
beberapa hal antara lain :
a) Untuk
mengetahui bagaimana tingkat pendidikan masyarakat di Kecamatan Galur.
b) Untuk
mengetahui tingkat partisipasi masyarakat di Kecamatan Galur dalam bidang
pemerintahan di Kecamatan Galur.
c) Untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat pendidikan masyarakat Galur
terhadap partisipasi kegiatan pemerintahan di Kecamatan Galur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. TINJAUAN PUSTAKA
Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation”
adalah pengambilan bagian
atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi adalah suatu
keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut
bertanggung jawab di dalamnya. Dalam defenisi tersebut kunci pemikirannya
adalah keterlibatan mental dan emosi. Sebenarnya partisipasi adalah suatu
gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan
dalam suatu perencanaan serta dalam pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung
jawab sesuai dengan tingkat
kematangan dan tingkat kewajibannya. Partisipasi itu menjadi baik dalam
bidang-bidang fisik maupun bidang mental serta penentuan kebijaksanaan.
(Wikipedia)
Partisipasi
politik adalah keikutsertaan warga negara biasa (rakyat) dalam menentukan
segala keputusan yang menyangkut atau mempengauhi hidupnya (Surbakti,
1992:140).
Carter
dalam Rustiningsih (2002) menyampaikan bahwa partisipasi masyarakat mempunyai
peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat dalam upaya meningkatkan
proses belajar masyarakat; mengarahkan masyarakat menuju masyarakat yang
bertanggung jawab; mengeliminasi perasaan terasing sebagian masyarakat serta
menimbulkan dukungan dan penerimaan dari pemerintah.
2. KERANGKA PEMIKIRAN
Pengaruh
variabel bebas “tingkat pendidikan” terhadap variabel terikat “tingkat
partisipasi masyarakat”.
Konsep :
Pendidikan dan partisipasi
Variabel : Variabel bebas “Tingkat pendidikan”
variabel ini tergolong variabel bebas
karena tidak dipengaruhi variabel lain
Variabel
terikat “Tingkat partisipasi” variabel ini tergolong variabel terikat
karena hasil dari variabel ini tergantung
dari variabel bebasnya.
Hubungan : Variabel bebas sebagai variabel bebas mempengaruhi
tingkat partisipasi sebagai
variabel terikat.
3. HIPOTESA
Tingkat
pendidikan masyarakat suatu daerah akan mempengaruhi bagaimana tingkat
partisipasi masyarakat dalam bidang pemerintahan suatu daerah itu sendiri.
BAB III
1. PENDEKATAN
Untuk penelitian ini digunakan pendekatan
kuantitatif dengan metode korelasianal yang mencari hubungan atau
korelasi diantara variable-variabel yang dicari.
Pendekatan ini untuk meneliti sejauh mana
variable pada satu faktor berkaitan dengan factor lainnya. Metode ini digunakan untuk:
a) Mengukur
hubungan antar variable
b) Meramalkan
variable tak bebas dari pengetahuan kita tentang variable bebas
c) Meratakan
jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental
2.
OBJEK PENELITIAN
Beberapa
hal yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini antara lain:
a)
Tingkat
pendidikan masyarakat Kecamatan Galur.
b)
Tingkat
partisipasi masyarakat Galur dalam bidang politik pemerintahan.
c)
Pengaruh tingkat
pendidikan terhadap partisipasi masyarakat Galur dalam bidang politik dan pemerintahan.
3.
METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan metode :
a)
Teknik Observasi
Pengamatan
dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam melihat situasi penelitian
dengan terjun langsung ke Kecamatan Galur. Pengamatan dapat dilakukan secara
bebas dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam pengamatan adalah lembar
pengamatan, ceklist, catatan kejadian dan lain-lain.
i.
Observasi partisipatif
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data
penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti
benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
b)
Teknik Kuesioner
Angket
atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung
(peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat
pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan
yang harus dijawab atau direspon oleh responden di Kecamatan Galur.
4.
METODE ANALISIS DATA
Analisis Kuantitatif Inferensial
Pemakaian
analisis inferensial bertujuan untuk menghasilkan suatu temuan yang dapat
digeneralisasikan secara lebih luas ke dalam wilayah populasi. Di sini
seorang peneliti akan selalu berhadapan dengan hipotesis nihil (Ho) sebagai
dasar penelitiannya untuk diu ji secara empirik dengan statistik inferensial.
Jenis
statistik inferensial cukup banyak ragamnya, Peneliti diberikan peluang
sebebas-bebasnya untuk memilih teknik mana yang paling sesuai (bukan yang
paling disukai) dengan sifat/jenis data yang dikumpulkan. Secara garis besar
jenis analisis ini dibagi menjadi dua bagian. Pertama untuk jenis penelitian
korelasional dan kedua untuk komparasi.
5.
POPULASI DAN SAMPEL
Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan rumus slovin
Rumus Slovin
N
n = ---------
1+N(e)
N
n = ---------
1+N(e)
di mana :
n = ukuran sampel
n = ukuran sampel
N = ukuran
populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%.
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%.
Jumlah penduduk
Kecamatan Galur 34.507 jiwa Sehingga :
n=
|
34.507
|
|
1 + 34.507 (10%)
|
||
n=
|
34.507
|
|
1 + 34.507 x 0,1
x 0,1
|
||
n=
|
34.507
|
|
346
|
||
n=
|
99,7
|
|
n=
|
100
|
|
Jadi, sampel penelitian yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah 100 orang.
6.
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen
pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
pertanyaan dan pernyaataan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar