Sabtu, 05 Oktober 2013

PEMBANGUNAN BERPUSAT PADA MANUSIA



TUGAS KELOMPOK
PEMBANGUNAN BERPUSAT PADA MANUSIA
(PEOPLE-CENTEREDED DEVELOPMENT)



Disusun Oleh:

FAHMI ARIFUDIN (22.0936)
ARIFUDDIN ZULKARNIAN (22.0818)
HARDIKA BASKARA P (22.0857)

KELAS  G - 3

KEMENTERIAN DALAM NEGERI
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
OKTOBER-2013
PEOPLE CENTERED DEVELOPMENT
A.    PENDAHULUAN
Aplikasi Model-model pembangunan yang digunakan tidak jarang menghasilkan program-program pembangunan yang bukan hanya mengabaikan akan tetapi juga menurunkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi melalui inisiatif lokal dan lebih dari pada itu membuat mereka menjadi sangat tergantung kepada birokrasi-birokrasi terpusat yang memiliki kemampuan absorpsi sumberdaya yang sangat besar, akan tetapi sebaliknya kurang memiliki kepekaan untuk menanggapi kebutuhan-kebutuhan lokal ( Korten, 1988 ).

            Pendekatan pembangunan yang berpusat pada manusia (people-centereded development), telah mengundang kebangkitan kembali dengan semangat baru yang lebih bersifat partisan pembangunan masyarakat. Pendekatan pembangunan seperti ini merupakan suatu elemen dasar dari suatu strategi pembangunan yang lebih luas, bertujuan untuk mencapai suatu transformasi berdasarkan nilai-nilai yang berpusat pada manusia dan potensi-potensi yang ditawarkan oleh teknologi maju berdasarkan informasi. Pembangunan yang berpusat pada manusia, memandang manusia sebagai warga masyarakat, sebagai fokus utama maupun sumber utama pembangunan, nampaknya dapat dipandang sebagai suatu strategi alternatif pembangunan masyarakat yang menjamin komplementaritas dengan pembangunan bidang-bidang lain, khususnya bidang ekonomi.

B.     MODEL PEMBANGUNAN YANG DOMINAN DALAM PERSPEKTIF SEJARAH
1.      Pembangunan yang Terpusat pada Pertumbuhan atau Produksi   
Model pembangunan yang dominan tentang pembangunan di negara-negara berkembang dimulai dari gagasan W.W Rostow yang amat dikenal sepanjang tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an. Menurut Rostow, proses pembangunan dapat di pandang sebagai rangkaian tahap pertumbuhan keluaran produksi berurutan yang dicapai melalui penanaman modal dalam kapasitas produksi yang berteknologi modern. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi suatu negara, tergantung pertama-tama pada pencapaian tingkat penanaman modal yang diperlukan birokrasi pemerintah mengorganisasi masyarakat menjadi satuan-satuan produksi yang efisien dan dikendalikan secara terpusat.
2.      Pembangunan Berwawasan Pemerataan
Model kedua dari pembangunan berwawasan pemerataan adalah model pembangunan kebutuhan dasar dari ILO (International Labour Office), yang sangat terkenal pada paro kedua dasawarsa 1970-an dan awal tahun 1980-an menyusul diselenggarakan World Employment Confrence pada tahun 1976. Model kedua ini menekankan kebijaksanaan-kebijaksanaan pemecahan masalah pada pemenuhan kebutuhan paling dasar masyarakat: air bersih, sanitasi, transportasi, kesehatan, pendidikan dan kebutuhan dasar yang lain. Model ini mencoba memecahkan masalah kemiskinan secara langsung dan tidak hanya mencoba memecahkan masalah kemiskinan melalui mekanisme “tickle-down effect” (Tjokrowinoto 1987). Di sini tolak ukur keberhasilan pembangunan         

C.    ISI ( PCD/ PEOPLE CENTERED DEVELOPMENT / PEMBANGUNAN YANG BERPUSAT PADA MANUSIA )
Model pembangunan yang sampai saat ini digalangkan adalah Pembangunan yang Berpusat Pada Manusia.
David C. Korten menyebutkan model pembangunan tersebut sebagai model pembangunan yang berpusat pada manusia. Menurutnya mungkin semua kebutuhan dasar manusia bisa dipenuhi, tetapi itu bukan berarti telah memberikan mereka suatu lingkunan forbeing human. Lebih lanjut Korten mengatakan bahwa pembangunan yang berpusat pada manusia, sungguh-sungguh ditujukan pada memberi manfaat bagi orang, baik dalam berbuat maupun dalam hasilnya, juga memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan kepandaian yang kreatif bagi masa depannya sendiri dan masa depan masyarakat (Korten, 1987). Model pembangunan seperti ini, akan mengurangi ketergantungan masyarakat pada birokrasi dan lebih menjamin pertumbuhan self-sustaining capacity masyarakat menuju sustained development (Tjokrowinoto, 1987).

Model pembangunan seperti ini, memberikan peranan warga masyarakat bukan hanya sebagai subyek melainkan lebih-lebih sebagai aktor yang menentukan tujuan-tujuannya sendiri, maenguasi sumberdaya-sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, dan mengarahkan proses-proses yang mempengaruhi hidupnya. Meskipun pembangunan yang berpusat pada manusia, mengakui pentingnya pertumbuhan, namun penampilan dari suatu sistem pertumbuhan terutama tidak diukur berdasarkan nilai pertumbuhan yang dihasilkannya, melainkan lebih pada hubungannya dengan seberapa luas masyarakat terlibat didalamnya dan seberapa tinggi kualitas situasi kerja yang tersedia bagi mereka. Dalam hubungan itu, salah satu hal yang sangat penting yang membedakan model pembangunan yang berpusat pada manusia dengan model pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan/produksi adalah bahwa yang pertama mensubordinasikan kepentingan sistem produksi dibawah kepentingan manusia, sementara yang kedua menempatkan kepentingan manusia dibawah subordinasi kepentingan sistem produksi.

D.    KOMPARASI ANTARA TEORI PEMBANGUNAN YANG BERPUSAT PADA PERTUMBUHAN ATAU PRODUKSI, PEMBANGUNAN BERWAWASAN PEMERATAAN DAN PEOPLE CENTERED DEVELOPMENT

Karakteistik
Strategi
Pertumbuhan
Pemerataan
PCD
Fokus
Industri
Pelayanan
Manusia
Nilai
Berpusat pada industri
Berkiblat pada manusia
Berpusat pada manusia
Indikator
Ekonomi-Makro
Indikator Sosial
Hubungan manusia dengan sumberdaya

Peran pemerintah
Entrepreneur

Service Provider

Enabler/Facilitator

Sumber utama
Modal

Kemampuan Administratif dan Anggaran

Kreativitas dan Komitmen

Kendala
Konsentrasi dan Marginalisasi

Keterbatasan anggaran dan inkompetensi aparat

Struktur dan prosedur yang tidak mendukung








DAFTAR PUSTAKA



Wirutomo, Paulus. Power Point Pembangunan Berpusat Pada Manusia. Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar